Monday 7 May 2018

Kuesioner Penelitian

Pengisian kuesioner ini dimaksudkan untuk mendukung proses pengolahan data untuk keperluan penyusunan tugas akhir yang berjudul “Penerapan Konsep Manajemen Harta Islam dalam Keuangan Personal untuk Mengeliminir Dampak Negatif Konsumerisme”. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah berupa masukan untuk para pihak yang berkepentingan dalam rangka meningkatkan keterampilan pengelolaan keuangan personal dengan didasarkan pada konsep manajemen harta Islam dalam usaha untuk mengeliminir dampak negatif konsumerisme.
Penyusun mengucapkan terima kasih sebelumnya kepada responden yang telah meluangkan waktu untuk mengisi kuisioner ini dengan sungguh-sungguh.

Sentul, 17 Oktober 2015
Penyusun


IDENTITAS RESPONDEN

Nama :
Gelar (akademis & sertifikasi) :
Profesi :
Lamanya menjalani profesi (tahun) :
Spesialisasi keahlian profesional :
Keterangan :

PENDAHULUAN

1. Metodologi Penelitian
- Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif yang berusaha menggali suatu permasalahan secara mendalam (Bungin, 2011).
- Metode yang digunakan untuk menganalisa data yang dikumpulkan dari responden adalah content analysis (analisis isi). Leedy dan Ormrod (2001) mendefinisikan metode ini sebagai "pengujian secara mendetil dan sistematis atas konten sebuah bagian dari suatu material dengan tujuan untuk mengidentifikasi pola, tema, atau prasangka.
- Narasumber atau responden untuk penelitian ini adalah para ahli / pakar yang terdiri dari: (1) akademisi ekonomi Islam berjumlah 3 orang dan, (2) praktisi konsultan perencanaan keuangan personal berjumlah 10 orang.

2. Personal finance (keuangan personal).
- Keuangan personal (personal finance) yang dimaksud yaitu manajemen keuangan untuk individu dan keluarga (rumah tangga) yang mencakup seluruh kegiatan pengambilan keputusan dan pelaksanaan transaksi keuangan.
- Definisi perencanaan keuangan adalah proses pengelolaan uang untuk mencapai kepuasan ekonomi personal (Kapoor, 2012).

3. Konsep manajemen harta Islam
- Perbedaan perencanaan keuangan Islam dan konvensional (Shafii, 2013).
Aspek Perencanaan Keuangan Islami Perencanaan Keuangan Konvensional
Cakupan waktu Mencakup kehidupan di dunia dan di akhirat. Membuat strategi untuk mencapai tujuan di kehidupan dunia.
Tujuan Mencapai falah yaitu kesejahteraan di dunia dan di akhirat. Kepuasan pribadi baik kebutuhan maupun keinginan.
Metode Dalam usaha mencapai tujuan harus sesuai dengan hukum syariah, menggunakan pendekatan holistik, menyeimbangkan antara kewajiban personal, sosial, dan akhirat. Berusaha mencapai tujuan, dan menyeimbangkan antara kewajiban personal dan kewajiban sosial.
Prinsip ekonomi Sumber daya tidak terbatas karena rezeki telah diatur oleh Allah, manusia diberi amanah untuk mengelola harta yang merupakan titipan, sedangkan pemilik harta yang hakiki adalah Allah. Sumber daya terbatas, manusia merupakan pemilik harta sepenuhnya.
- Keistimewaan perekonomian rumah tangga muslim: memiliki nilai akidah, berakhlak mulia, bersifat pertengahan dan seimbang, berdiri di atas usaha yang baik, memprioritaskan kebutuhan primer, memiliki perbedaan antara keuangan laki-laki dan wanita (Syahatah, 1998).

4. Definisi konsumerisme.
- Konsumerisme dijelaskan sebagai kegiatan konsumsi dan mengumpulkan barang yang dilakukan secara egois dan sembrono yang didorong oleh kekuatan pasar yang dapat merusak individualitas dan membahayakan kondisi masyarakat. Lebih lanjut dijelaskan bahwa istilah konsumerisme digunakan untuk menjelaskan kondisi materialisme yang berlebih-lebihan dan pembuangan sumber daya (Swagler, 2005).
- Konsumerisme merupakan keadaan dimana suatu masyarakat yang dalam memformulasikan tujuan yang harus dicapai dalam hidupnya termasuk dengan membeli barang yang tidak dibutuhkan tetapi hanya untuk dipamerkan (Stearns, 2001).

DAFTAR PERTANYAAN ANGKET TERBUKA
(Mohon dijawab sesuai pengalaman dan pengamatan anda sebagai konsultan perencana keuangan personal)

Bagian 1: Permasalahan
1. Bagaimana tingkat konsumerisme di masyarakat, jika dilihat dari pengamatan dan pengalaman anda sebagai konsultan?
2. Apa penyebab terjadinya konsumerisme pada masyarakat?
3. Bagaimana dampak konsumerisme pada kondisi keuangan personal?

Bagian 2: Solusi
4. Apakah pengelolaan keuangan dapat mengeliminir dampak negatif konsumerisme?
5. Mengapa dan bagaimana caranya?
6. Apakah konsep manajemen harta Islami menjadi landasan utama bagi seorang muslim dalam mengelola keuangan?
7. Mengapa dan bagaimana caranya?
8. Bagaimana seharusnya pembagian persentase alokasi pendapatan personal sehingga dapat menghindari konsumerisme?

No comments:

Post a Comment

Kerangka SNLKI OJK 2017

Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (Revisit 2017) Otoritas Jasa Keuangan BAB 1 Menuju Masyarakat Indonesia yang Well-literate...